Lainya

    26 Perusahaan Bersatu di Pesisir Semarang, Dukung Mageri Segoro Bersama Wali Kota Agustina

    SEMARANG — Pemerintah Kota Semarang menggandeng 26 perusahaan besar untuk memperkuat kawasan pesisir melalui kegiatan Mageri Segoro di Pantai Mangunharjo, Rabu (15/10). Program ini menjadi contoh nyata kolaborasi lintas sektor dalam menjaga lingkungan.

    Wali Kota Agustina Wilujeng memimpin langsung kegiatan penanaman cemara laut dan mangrove. Ia mengatakan bahwa menjaga pesisir berarti menjaga masa depan kota.

    “Laut ini pagar alami kita. Kalau pagar rusak, semua yang di dalamnya ikut terancam,” ujarnya.

    Program Mageri Segoro — yang berarti “memagari laut” — merupakan inisiatif Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang dijalankan serentak di 17 kabupaten/kota. Kota Semarang menjadi salah satu titik strategis karena rawan abrasi dan penurunan tanah.

    Menurut Agustina, kegiatan ini tidak hanya soal lingkungan, tetapi juga bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap keberlanjutan.

    “CSR bukan sekadar donasi, tetapi wujud gotong royong ekologis antara pemerintah, swasta, dan masyarakat,” tegasnya.

    Sebanyak 18.040 bibit cemara laut dan mangrove ditanam di sepanjang pantai Baruna, Tirang, KIW, Trimulyo, dan Mangunharjo.

    Perusahaan-perusahaan seperti PLN, Pertamina, PT Sido Muncul, PT PHAPROS, PT Kubota, dan PT Victoria Care turut memberikan dukungan logistik, bibit, serta tenaga relawan.

    Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, Wing Wiyarso, mengatakan bahwa program ini akan berlanjut dalam bentuk monitoring dan pembinaan kelompok pelestari pantai.

    Selain perusahaan, kegiatan juga menggandeng komunitas pesisir dan kelompok masyarakat.

    “Gerakan ini menunjukkan bahwa tanggung jawab menjaga bumi bisa menjadi investasi sosial,” ujar Wing.

    Agustina menegaskan, kolaborasi semacam ini menjadi bagian dari transformasi menuju ekonomi hijau di tingkat daerah.

    Ia juga mendorong agar sektor usaha memasukkan aspek keberlanjutan dalam setiap lini produksinya. “Karena ekonomi hijau bukan masa depan, tapi kebutuhan hari ini,” katanya.

    Kegiatan ditutup dengan simbolis penyerahan bibit dari perusahaan kepada kelompok masyarakat Mangunharjo.

    Dengan semangat gotong royong, program ini diharapkan memperkuat posisi Semarang sebagai kota pelopor gerakan hijau di pesisir utara Jawa.

    Reporter: Ismu Puruhito

    Artikel Terbaru

    Artikel Terkait

    Leave a reply

    Please enter your comment!
    Please enter your name here