SEMARANG — Peta persaingan menuju kursi Ketua Umum KONI Jawa Tengah periode 2026–2030 semakin jelas. Dari dua tokoh yang semula mengambil formulir, hanya Sujarwanto Dwiatmoko yang mengembalikan berkas pendaftaran hingga batas waktu terakhir.
Sekretaris Pengprov Muaythai Indonesia, Catur Puji Santoso, gagal memenuhi persyaratan minimal 20 persen dukungan suara. Hingga Selasa (30/9) pukul 16.00 WIB, ia tidak juga menyerahkan dukungan ke Tim Penjaringan dan Penyaringan.
Ketua TPP, Prof. FX Joko Priyono, menegaskan, kondisi ini membuat Sujarwanto hampir pasti menjadi calon tunggal dalam Musorprov Desember mendatang.
“Dengan hanya satu kandidat, maka tahapan selanjutnya tinggal verifikasi berkas sebelum penetapan resmi pada 17 Oktober,” jelasnya.
Sujarwanto membawa 90 surat dukungan voters atau sekitar 85 persen dari total 107 pemilik suara. Angka itu mencakup dukungan KONI Kabupaten/Kota, badan fungsional, dan pengurus cabang olahraga.
Kondisi ini membuat peluang Catur Puji praktis tertutup. Dukungan yang dikantonginya jauh dari batas minimal 23 suara.
Sumber internal menyebut, Catur sempat mencoba menggalang dukungan dengan mengundang voters, namun respon yang diterima minim. Hal ini memperlihatkan betapa dominannya Sujarwanto di mata anggota KONI.
Budi Santoso, Ketua Tim Pemenangan Sujarwanto, mengaku lega dengan hasil ini. Menurutnya, situasi ini sudah sesuai skenario yang dipersiapkan sejak awal.
“Target kami memang solid dukungan. Fakta di lapangan membuktikan mayoritas pemilik suara percaya pada Sujarwanto,” katanya.
Meski dipastikan melenggang mulus, Sujarwanto menekankan dirinya akan tetap rendah hati. “Dukungan ini adalah amanah, bukan untuk berbangga diri. Kami akan menjawab dengan kinerja,” ujarnya.
Dengan hanya satu kandidat, Musorprov Desember diprediksi berlangsung cepat dan sederhana. Namun, agenda besar menanti Sujarwanto, terutama persiapan atlet menghadapi PON dan event internasional.
Fenomena calon tunggal ini juga menjadi cerminan konsolidasi kuat di tubuh KONI Jateng, sekaligus tantangan besar bagi kepemimpinan berikutnya.
Reporter: Ismu Puruhito

