SEMARANG — Dalam rangka memperkuat persiapan menuju Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional 2026, LPTQ Kota Semarang menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Pandanaran, Kamis (16/10).
Kegiatan bertema Strategi Jitu Meningkatkan Daya Saing Kafilah Menuju MTQ Nasional itu dihadiri 100 peserta dari pengurus LPTQ kota dan kecamatan, serta menghadirkan tiga narasumber utama: Budi Prakosa, Muhtasit, dan Muhammad Ahsan.
FGD ini menjadi ajang memperkuat kolaborasi antara pemerintah, lembaga keagamaan, dan masyarakat dalam membangun ekosistem pembinaan Qur’ani.
Ketua Umum LPTQ Kota Semarang, Budi Prakosa, yang juga Pj Sekda Kota Semarang, menyampaikan bahwa koordinasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan.
“Kita harus bersatu, antara pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat. MTQ ini bukan sekadar kompetisi, tapi momentum pembinaan akhlak dan peningkatan nilai spiritual di tengah masyarakat,” tegasnya.
Budi menambahkan, Kota Semarang telah dua kali berturut-turut menjadi Juara Umum MTQ Jawa Tengah. Prestasi ini, kata dia, menjadi motivasi untuk mempertahankan reputasi sekaligus meningkatkan kualitas pelaksanaan di tingkat nasional.
Pemerintah Kota Semarang, lanjutnya, akan memberikan dukungan penuh, baik dalam penganggaran maupun penyediaan fasilitas bagi kafilah.
Sementara itu, Kepala Kementerian Agama Kota Semarang, Muhtasit, menyebut bahwa Semarang memiliki potensi besar karena didukung banyak pesantren dan perguruan tinggi yang menjadi sumber pembinaan peserta MTQ.
Ia menggarisbawahi pentingnya pembentukan tim teknis yang fokus pada pelatihan, riset tilawah, dan pembinaan mental spiritual.
“Kalau sistem pembinaannya baik, hasilnya juga akan maksimal,” katanya.
Kabag Kesra, Muhammad Ahsan, turut menyampaikan bahwa Pemkot menyiapkan anggaran sebesar Rp90 juta per kecamatan untuk mendukung seleksi dan pembinaan peserta di tingkat lokal.
Menurutnya, kolaborasi antara LPTQ Kecamatan dan pemerintah daerah akan menjadi pondasi keberhasilan.
FGD tersebut juga membahas inovasi metode pembinaan, mulai dari pelatihan vokal, tahsin, hingga penguatan literasi Qur’an di sekolah-sekolah.
Melalui kegiatan ini, LPTQ Kota Semarang menegaskan diri sebagai lembaga yang tidak hanya berorientasi pada lomba, tetapi juga pengembangan karakter masyarakat Qur’ani.
Reporter: Raffa Danish

