SEMARANG – Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Gedawang, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, membuktikan diri sebagai penggerak ekonomi lokal. Baru beroperasi sejak 19 Juli 2025, koperasi ini berhasil mencatat omzet Rp48 juta hanya dalam waktu satu setengah bulan.
Sekretaris KKMP Gedawang, Anis Turmudi, mengatakan pencapaian tersebut tidak lepas dari tingginya antusiasme warga. Produk yang ditawarkan beragam, mulai dari gerai sembako, penjualan gas elpiji, hingga angkringan dan es teh jumbo.
“Masyarakat benar-benar merespons positif. Ini bukti kalau koperasi bisa jadi solusi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.
Jumlah anggota koperasi kini mencapai 73 orang yang sudah menyelesaikan administrasi, sementara lebih dari 200 orang lainnya dalam proses pendaftaran.
Menurut Anis, target keanggotaan minimal adalah 500 orang per kelurahan. “Semakin banyak anggota, semakin besar perputaran modal,” katanya.
Permodalan koperasi dihimpun dari simpanan pokok, wajib, dan sukarela. Untuk suplai barang, KKMP bekerja sama dengan Pertamina untuk gas, Bulog untuk beras, dan sejumlah supplier lokal.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan memuji pencapaian ini. “Baru 1,5 bulan berjalan, tapi omzetnya sudah puluhan juta. Ini contoh nyata ekonomi kerakyatan,” ujarnya.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menambahkan, dari 8.523 koperasi merah putih yang sudah berbadan hukum, sebanyak 1.750 sudah operasional di Jawa Tengah.
Ia berharap koperasi serupa bisa berkembang di semua kelurahan. “Koperasi adalah pondasi ekonomi rakyat,” tegasnya.
Reporter: Ismu Puruhito