SEMARANG – Jawa Tengah diproyeksikan menjadi lumbung atlet berkuda Indonesia. Hal itu menyusul rencana pembangunan trek pacuan kuda internasional di Batang oleh Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) bersama Pemprov Jateng.
Ketua Umum Pordasi, Aryo Djojohadikusumo, mengatakan pembangunan fasilitas ini sekaligus untuk mencetak bibit atlet yang bisa bersaing di level dunia. “Kita sedang menyiapkan atlet untuk Sea Games Thailand, Asian Games Jepang, hingga Olimpiade Los Angeles,” katanya.
Menurut Aryo, persiapan tidak hanya sebatas infrastruktur. Pordasi juga berencana mengirim atlet pacuan kuda dan equestrian untuk berlatih di Perancis, agar mereka mendapat pengalaman internasional yang lebih matang.
Proyek di Batang sendiri akan dikembangkan di kawasan Industropolis KITB, yang dinilai strategis karena mudah dijangkau dari berbagai kota besar melalui jalan tol Trans Jawa.
“Pacuan kuda, polo, equestrian, hingga memanah berkuda akan dikemas dalam sportainment. Kami ingin ini jadi magnet baru Jawa Tengah,” jelasnya.
Tahap awal berupa trek pacuan ditargetkan selesai dalam delapan bulan setelah studi kelayakan rampung. Jika sesuai jadwal, event pacuan perdana akan digelar akhir 2026.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan dukungannya. Menurutnya, olahraga berkuda di Jawa Tengah sudah berkembang pesat, terlihat dari banyaknya stable dan komunitas yang tumbuh.
Sejumlah kejuaraan lokal rutin digelar, di antaranya Derby Pacuan Kuda Tegalwaton dan kejuaraan equestrian di MPS Semarang. Hal ini menunjukkan animo tinggi masyarakat terhadap cabang olahraga berkuda.
Luthfi berharap pembangunan trek internasional dapat memperkuat prestasi sekaligus menjadikan Jateng sebagai tuan rumah berbagai event regional maupun internasional.
Dengan kombinasi dukungan pemerintah dan komitmen Pordasi, Jawa Tengah optimistis bisa mencetak prestasi sekaligus mengangkat nama Indonesia di kancah global.
Reporter: Ismu Puruhito
