SEMARANG — Kota Semarang bersiap menjadi pionir energi hijau dengan mengembangkan Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) di TPA Jatibarang.
Wali Kota Agustina Wilujeng menegaskan kesiapan tersebut saat menerima tim verifikasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Balai Kota, Kamis (9/10).
“PSEL adalah masa depan pengelolaan sampah perkotaan. Kami ingin menjadikan TPA Jatibarang sebagai proyek percontohan pengolahan sampah modern berbasis teknologi,” ujarnya.
Agustina menjelaskan, proyek ini bukan hanya tentang pengelolaan limbah, tetapi transformasi energi yang ramah lingkungan. “Sampah akan menjadi sumber listrik. Inilah langkah konkret Semarang menuju clean energy city,” katanya.
Kota Semarang saat ini menghasilkan lebih dari 1.000 ton sampah per hari. Untuk itu, Pemkot menambah lahan baru seluas 11 hektar dan menganggarkan Rp50 miliar guna memperkuat kapasitas TPA.
Selain itu, program Semarang Bersih dan Wegah Nyampah terus digalakkan untuk menekan volume sampah rumah tangga.
Direktur Pengelolaan B3 KLH, Firdaus Alim Damopoli, menyebut bahwa hasil verifikasi menunjukkan kesiapan lokasi sudah sangat ideal. “Lahan strategis, dekat sumber air, dan sesuai RTRW. Semarang memiliki potensi kuat menjadi model nasional,” katanya.
Firdaus menambahkan, keberhasilan PSEL akan mendukung agenda nasional transisi energi menuju net zero emission.
“PSEL adalah simbol perubahan menuju energi hijau dan ekonomi sirkular,” ujarnya.
Agustina memastikan, pembangunan fasilitas pendukung seperti instalasi gas metana dan sanitary landfill akan segera dimulai pada 2026.
Pemerintah juga bekerja sama dengan PLN dan Kementerian Keuangan dalam mekanisme pembiayaan dan integrasi sistem listrik.
“Kita ingin sistem ini tidak hanya efisien tapi juga mandiri secara ekonomi,” jelas Agustina.
Pemkot Semarang menargetkan PSEL Jatibarang menjadi proyek rujukan bagi kota lain di Indonesia.
“Semarang akan menunjukkan bahwa inovasi lingkungan bisa berjalan berdampingan dengan pembangunan ekonomi,” tutupnya.
Reporter: Ismu Puruhito

